1. Akas
1 dipimpin Pak Harsono dengan trayek khusus jalur Surabaya Banyuwangi
atau Malang Banyuwangi lewat jalur utara (Situbondo). Ciri-ciri bis ini
adalah tulisan Akas hurufnya masing-masing tertulis terpisah. Saya dapat
cerita dari Pak Harsono bahwa Akas itu singkatan dari “Allah Kuasa Alam
Semesta”. Jumlah armada Akas 1 tidak sebanyak yang lain, kata mekanik
di garasi ini, pemiliknya lebih senang bereskperimen dengan busnya dari
pada mengembangkannya, jadi jangan heran kalau dulu busnya banyak yang
sudah tidak standard dan jadi banter.
2. Akas
2 dipimpin Pak Hartoyo (Tingok) dengan trayek ke timur lewat selatan
(Jember). Dalam perkembangan, Akas 2 ini memiliki armada terbanyak
dengan jurusan sampai ke Jateng (khusus jalur selatan spt Madiun, Solo,
Jogja, Ponorogo) dan Bali. Di garasi ini selain nama Akas, ada juga nama
Yuangga, Indonesia Abadi, Harapan Kita dan beberapa nama lain lagi yang
saya nggak hapal.
3. Akas
3 kebanyakan mempunyai rute yang sama dengan akas 2 dan sekarang banyak
memakai nama Anggun Krida, Kurnia Abadi. Dulu sempat punya armada ATB
dengan trayek Jember Tegal
4. Akas
4 mempunyai rute yang berhimpitan dengan Akas 1 dan sudah masuk juga ke
Jateng khusus jalur utara (Semarang) dan Bali. Ciri-ciri bis ini
dulunya warna bisnya dominan abu-abu.
Dari
keempat kepemilikan tersebut ada satu nama yang saya tidak tahu
kepemilikannya cuman garasinya masuk di Akas 4, yaitu Mila dan Karmina
Rizki. Kalau dapat cerita dari kru, Mila singkatan dari “Milik Akas”
tapi gak tahu Akas yang mana.
Pada generasi ke 3 hanya sedikit informasi yang saya dapat, yaitu :
1. Akas
1 sepertinya masih dikelola bersama oleh anak dari pemilik Akas 1,
cuman saya lihat nggak ada perkembangan mulai dari dulu sampai sekarang.
2. Akas
2 berpindah kelola ke generasi ke 3 yaitu Akas Asri (dipimpin oleh Bu
Sri), Akas NNR (NNR=Nike Nora Roy) dan Akas … (sepertinya Akas saja tapi
ada warna hijaunya). Pembagian ini bukan dari jumlah anak Pak Tingok,
tetapi berdasarkan dari beberapa istri dari Pak Tingok. Akas Asri
berkembang ke bis Malam Jember Jakarta dan Kepanjen Malang Surabaya
Jakarta. Cuman trayek yang Malang Jakarta tidak bertahan lama. Akas NNR
punya banyak ATB ke Solo, Jogja, Ponorogo dan Cirebon (pakai nama
Harapan Kita, atau orang komuter Cirebon Probolinggo bilangnya HK atau
Harkit).
3. Akas 3 masih belum terbagi
4. Akas 4 masih belum terbagi dan banyak main di Pariwisata
1. Akas
1 dipimpin Pak Harsono dengan trayek khusus jalur Surabaya Banyuwangi
atau Malang Banyuwangi lewat jalur utara (Situbondo). Ciri-ciri bis ini
adalah tulisan Akas hurufnya masing-masing tertulis terpisah. Saya dapat
cerita dari Pak Harsono bahwa Akas itu singkatan dari “Allah Kuasa Alam
Semesta”. Jumlah armada Akas 1 tidak sebanyak yang lain, kata mekanik
di garasi ini, pemiliknya lebih senang bereskperimen dengan busnya dari
pada mengembangkannya, jadi jangan heran kalau dulu busnya banyak yang
sudah tidak standard dan jadi banter.
2. Akas
2 dipimpin Pak Hartoyo (Tingok) dengan trayek ke timur lewat selatan
(Jember). Dalam perkembangan, Akas 2 ini memiliki armada terbanyak
dengan jurusan sampai ke Jateng (khusus jalur selatan spt Madiun, Solo,
Jogja, Ponorogo) dan Bali. Di garasi ini selain nama Akas, ada juga nama
Yuangga, Indonesia Abadi, Harapan Kita dan beberapa nama lain lagi yang
saya nggak hapal.
3. Akas
3 kebanyakan mempunyai rute yang sama dengan akas 2 dan sekarang banyak
memakai nama Anggun Krida, Kurnia Abadi. Dulu sempat punya armada ATB
dengan trayek Jember Tegal
4. Akas
4 mempunyai rute yang berhimpitan dengan Akas 1 dan sudah masuk juga ke
Jateng khusus jalur utara (Semarang) dan Bali. Ciri-ciri bis ini
dulunya warna bisnya dominan abu-abu.
Dari
keempat kepemilikan tersebut ada satu nama yang saya tidak tahu
kepemilikannya cuman garasinya masuk di Akas 4, yaitu Mila dan Karmina
Rizki. Kalau dapat cerita dari kru, Mila singkatan dari “Milik Akas”
tapi gak tahu Akas yang mana.
Pada generasi ke 3 hanya sedikit informasi yang saya dapat, yaitu :
1. Akas
1 sepertinya masih dikelola bersama oleh anak dari pemilik Akas 1,
cuman saya lihat nggak ada perkembangan mulai dari dulu sampai sekarang.
2. Akas
2 berpindah kelola ke generasi ke 3 yaitu Akas Asri (dipimpin oleh Bu
Sri), Akas NNR (NNR=Nike Nora Roy) dan Akas … (sepertinya Akas saja tapi
ada warna hijaunya). Pembagian ini bukan dari jumlah anak Pak Tingok,
tetapi berdasarkan dari beberapa istri dari Pak Tingok. Akas Asri
berkembang ke bis Malam Jember Jakarta dan Kepanjen Malang Surabaya
Jakarta. Cuman trayek yang Malang Jakarta tidak bertahan lama. Akas NNR
punya banyak ATB ke Solo, Jogja, Ponorogo dan Cirebon (pakai nama
Harapan Kita, atau orang komuter Cirebon Probolinggo bilangnya HK atau
Harkit).
3. Akas 3 masih belum terbagi
4. Akas 4 masih belum terbagi dan banyak main di Pariwisata
1. Akas
1 dipimpin Pak Harsono dengan trayek khusus jalur Surabaya Banyuwangi
atau Malang Banyuwangi lewat jalur utara (Situbondo). Ciri-ciri bis ini
adalah tulisan Akas hurufnya masing-masing tertulis terpisah. Saya dapat
cerita dari Pak Harsono bahwa Akas itu singkatan dari “Allah Kuasa Alam
Semesta”. Jumlah armada Akas 1 tidak sebanyak yang lain, kata mekanik
di garasi ini, pemiliknya lebih senang bereskperimen dengan busnya dari
pada mengembangkannya, jadi jangan heran kalau dulu busnya banyak yang
sudah tidak standard dan jadi banter.
2. Akas
2 dipimpin Pak Hartoyo (Tingok) dengan trayek ke timur lewat selatan
(Jember). Dalam perkembangan, Akas 2 ini memiliki armada terbanyak
dengan jurusan sampai ke Jateng (khusus jalur selatan spt Madiun, Solo,
Jogja, Ponorogo) dan Bali. Di garasi ini selain nama Akas, ada juga nama
Yuangga, Indonesia Abadi, Harapan Kita dan beberapa nama lain lagi yang
saya nggak hapal.
3. Akas
3 kebanyakan mempunyai rute yang sama dengan akas 2 dan sekarang banyak
memakai nama Anggun Krida, Kurnia Abadi. Dulu sempat punya armada ATB
dengan trayek Jember Tegal
4. Akas
4 mempunyai rute yang berhimpitan dengan Akas 1 dan sudah masuk juga ke
Jateng khusus jalur utara (Semarang) dan Bali. Ciri-ciri bis ini
dulunya warna bisnya dominan abu-abu.
Dari
keempat kepemilikan tersebut ada satu nama yang saya tidak tahu
kepemilikannya cuman garasinya masuk di Akas 4, yaitu Mila dan Karmina
Rizki. Kalau dapat cerita dari kru, Mila singkatan dari “Milik Akas”
tapi gak tahu Akas yang mana.
Pada generasi ke 3 hanya sedikit informasi yang saya dapat, yaitu :
1. Akas
1 sepertinya masih dikelola bersama oleh anak dari pemilik Akas 1,
cuman saya lihat nggak ada perkembangan mulai dari dulu sampai sekarang.
2. Akas
2 berpindah kelola ke generasi ke 3 yaitu Akas Asri (dipimpin oleh Bu
Sri), Akas NNR (NNR=Nike Nora Roy) dan Akas … (sepertinya Akas saja tapi
ada warna hijaunya). Pembagian ini bukan dari jumlah anak Pak Tingok,
tetapi berdasarkan dari beberapa istri dari Pak Tingok. Akas Asri
berkembang ke bis Malam Jember Jakarta dan Kepanjen Malang Surabaya
Jakarta. Cuman trayek yang Malang Jakarta tidak bertahan lama. Akas NNR
punya banyak ATB ke Solo, Jogja, Ponorogo dan Cirebon (pakai nama
Harapan Kita, atau orang komuter Cirebon Probolinggo bilangnya HK atau
Harkit).
3. Akas 3 masih belum terbagi
4. Akas 4 masih belum terbagi dan banyak main di Pariwisata